Faham Islam Liberal (Islamlib) yang dipimpin Ulil Abshar Abdalla mendapat tandingan.
Nama gerakannya Eljihan (Lembaga Kajian Islam Hanif).
Gerakan ini sengaja diniatkan untuk membendung pemikiran Islamlib yang dinilai sudah meresahkan.
Lembaga kajian Eljihan beranggotakan intelektual kampus, ulama dan kalangan pesantren, dan akan segera dideklarasikan di Masjid Al Akbar Surabaya, 16 November 2003 mendatang.
"Gerakan melawan Islam Liberal, ini bermula dari keresahan para kiai pesantren dan juga ulama NU, melihat tawaran-tawaran pemikiran Ulil dan kawan-kawannya yang berbasis di Komunitas Utan Kayu, Jakarta," kata Mohamad Zaim, Sekretaris Eljihan.
Beberapa nama yang terlibat di Eljihan di antaranya Prof Dr Sjechul Hadi Permono, Direktur Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel, KH Abdussomad dan KH Imam Mawardi dari MUI Jawa Timur, KH Salam Nawawi, Ketua Dewan Syuro PWNU Jawa Timur dan Bisjri Affandi, mantan Rektor IAIN Sunan Ampel. Kelima ulama dan intelektual kampus ini lah yang mengkaji dan memfasilitasi pemikiran kalangan pesantren yang sejak awal tidak setuju dengan Islam Liberal.
Rencananya, gerakan kontra Islam Liberal akan menggandeng kelompok-kelompok Islam non-NU, seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir. "Tapi, gerakan kontra Islam Liberal ini tidak akan memposisikan diri sebagai kelompok fundamentalis atau kelompok Islam garis keras. Karena itu, kita menggunakan istilah Islam Hanif, Islam yang lurus," kata Zaim.
Kajian Eljihan menyebut, pemikiran Islam Liberal melakukan penyimpangan, diantaranya dibolehkannya kawin campur Islam dengan non-Islam, pandangan jilbab adalah budaya Arab, pandangan hukum qishas (potong tangan) sebagai tradisi kuno Arab. (tnr/gik/Mediakrasicom)
0 komentar:
Posting Komentar