Pages

Jumat, 16 Maret 2012

Dawam Raharjo: "Islam Sebaiknya dilarang saja"

Mantan Tokoh Muhammadiyah, Dawam Raharjo, mengatakan, “Kalau Islam tidak bisa dikontrol oleh negara, sebaiknya Islam dilarang saja di Indonesia.”

Pernyataan Dawam itu disampaikan dalam kolokium International Center Islam and Pluralism (ICIP) bertema “Menyikapi Perkembangan dan Dinamika Masalah Keagamaan dan Sosial Politik Mutakhir Pasca Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)”, Selasa (11/10) siang, di Jakarta sebagaimana dikutip sebuah situs Kristen.

Pertemuan yang dilakukan untuk menyikapi dampak fatwa MUI itu menghadirkan Syafi’I Anwar (ICIP), KH. Hussain Muhammad dari Pondok Pesantren Da’arut Tauhid, Cirebon, Lili Munir dari Center for Pesantren and Democracy, Musdah Mulya (ICRP), Dawam Rahardjo, DR. Djohan Effendi, Pendeta Benny Susetyo, SJ (KWI), Hamid Basyaib (JIL), dan Wakil Amir Ahmadiyah Rahmadi.

Hussain Muhammad, tokoh yang kerap menjadi sandaran aktifis JIL, dalam forum itu menjelaskan bahwa kondisi Islam di Indonesia jauh dari yang diharapkan Al-Qur’an.
Pernyataan Hussain dibenarkan oleh Dawam Rahardjo. Menurutnya, antara apa yang tertulis dalam Al-Qur’an dengan apa yang menjadi kenyataan sangat jauh berbeda seperti bumi dan langit.

Seharusnya Islam menjadi rahmat bagi bangsa ini, tetapi justru mendatangkan bencana. Kedamaian, rahmat dan kebaikan dalam Islam menjadi hanya mitos. Islam seharusnya menentang kezaliman, tetapi dengan penutupan rumah-rumah ibadah maka Islam justru mendatangkan kezaliman, ujar Dawam.

“Kalau Islam tidak bisa dikontrol oleh negara, sebaiknya Islam dilarang saja di Indonesia. Kondisi sekarang ini justru mengancam kerukunan semua umat beragama, bahkan agama telah mejadi sumber bencana. Penutupan terhadap gereja dan rumah ibadah adalah ancaman juga terhadap umat Islam karena semua akan hancur. Untuk itu, umat beragama harus bersatu untuk mencegah kehancuran bangsa ini,” tegas Dawam Rahardjo, dikutip http://www.christianpost.co.id/ Kamis, (13/10).

Romo Benny Susetyo, SJ menegaskan bahwa negara telah gagal menjaga keamanan dan kerukunan umat beragama. “Penutupan rumah ibadah adalah premanisme kalau dibiarkan, balkanisasi hanya soal waktu. Kita hanya punya pilihan kembali ke Pancasila dan UUD’45 untuk selamatkan negara ini,” tegasnya.

Pasca keluarnya Fatwa MUI bulan Agustu lalu, Dawam termasuk orang yang paling lantang mengecam Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam wawancara di Gatra, edisi 6 Agustus 2005 Dawam pernah mengatakan, "Saya beranggapan, yang sesat itu ya, majelis ulama itu, " ujar pengurus Muhammadiyah ini. (http://www.christianpost.co.id/Hidayatullah.com)

0 komentar:

Posting Komentar